Wednesday, December 5, 2012

Merinci Aib Orang Lain



MERINCI AIB ORANG LAIN

Saya mempunyai teman di sekolah namanya A. Lalu datang B, si B meminta pendapat tentang si A yang mau melamarnya. Bolehkah saya menyebutkan apa adanya tentang keburukan-keburukan si A kepada si B ? saya tidak berniat membuka aib A, namun saya berniat ingin menyelamatkan B agar tidak tertipu.

Fatimah binti Qais pernah meminta pernilaian kepada Nabi SAW tentang dua orang laki-laki yang akan melamarnya. Nabi SAW, menjawab : “ Sesungguhnya laki-laki yang pertama sangat miskin dan tidak mempunyai pekerjaan. Sedangkan laki-laki kedua, sering memukul perempuan.”
            Bertolak dari kasus ini cukup jelas bahwa kita tidak dilarang menyebutkan aib orang lain dengan niat supaya tidak timbul korban berikutnya. Kalau kita pernah ditipu oleh A, lalu B bertanya kepada kita tentang perilaku A, tidak berdosa kita berbicara apa adanya tentang penipuan yang pernah dilakukan A. Wallahu Alam

No comments: